Pencarian
Bahasa Indonesia
  • English
  • 正體中文
  • 简体中文
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Magyar
  • 日本語
  • 한국어
  • Монгол хэл
  • Âu Lạc
  • български
  • Bahasa Melayu
  • فارسی
  • Português
  • Română
  • Bahasa Indonesia
  • ไทย
  • العربية
  • Čeština
  • ਪੰਜਾਬੀ
  • Русский
  • తెలుగు లిపి
  • हिन्दी
  • Polski
  • Italiano
  • Wikang Tagalog
  • Українська Мова
  • Lainnya
  • English
  • 正體中文
  • 简体中文
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Magyar
  • 日本語
  • 한국어
  • Монгол хэл
  • Âu Lạc
  • български
  • Bahasa Melayu
  • فارسی
  • Português
  • Română
  • Bahasa Indonesia
  • ไทย
  • العربية
  • Čeština
  • ਪੰਜਾਬੀ
  • Русский
  • తెలుగు లిపి
  • हिन्दी
  • Polski
  • Italiano
  • Wikang Tagalog
  • Українська Мова
  • Lainnya
Judul
Naskah
Berikutnya
 

Keperempuanan yang Ditinggikan, Bagian 14 dari 20

Details
Unduh Docx
Baca Lebih Lajut
Dia (Buddha Shakyamuni) sudah menjadi Buddha sejak dahulu kala. Bereon-eon, periode tak terhitung entah berapa banyak Bumi, berapa banyak Surga yang sudah hancur, dibangun kembali – Dia telah menjadi Buddha dalam waktu yang sangat lama. Begitu lama sehingga Anda tak akan pernah bisa menghitungnya. Itu dinamakan periode bereon-eon. Sama halnya dengan Buddha Maitreya dan banyak Buddha lainnya. Tentu saja manusia juga bisa menjadi Buddha.

Dan Anda lihat seperti biksu Guang Qin, Dia turun selama 600 tahun, sebelum masa hidup terakhirnya di Bumi, dari Tanah Buddha Amitabha, dan guru-Nya masih di Tanah Buddha Amitabha, tapi Dia turun ke alam manusia selama 600 tahun. Mungkin karena Dia ingin menolong beberapa orang di dunia, manusia, yang jika tidak ditolong oleh-Nya, mereka akan jatuh ke neraka atau ke alam yang sangat rendah. Dan bahkan kemudian, selama 600 tahun itu, Dia melakukan banyak perbuatan buruk, sehingga Dia bahkan diasingkan ke dunia hewan, menjadi insan-hewan. Dia sendiri yang mengatakan hal itu ke orang-orang dan hal itu tertulis di dalam buku-Nya.

Jadi, bukan karena Anda adalah seorang Buddha dan Anda turun ke dunia, ke dunia manusia dan Anda akan mempertahankan status Buddha kemudian semua orang akan melihat Anda sebagai Buddha dan memuja Anda, dan memberikan persembahan kepada Anda, dan mengakui dan menerima bahwa Anda adalah Buddha. Tidak seperti itu. Bahkan ketika Buddha datang, pada saat terakhir dari siklus-Nya sebagai Buddha lagi, orang-orang masih ingin membunuh-Nya. Bahkan sepupu-Nya sendiri, yang juga seorang biksu, yang merupakan murid-Nya, yang merupakan murid Buddha, berkali-kali ingin membunuh-Nya, dan merendahkan-Nya, memfitnah-Nya, dan melakukan segala macam hal. Jadi, jangan pernah merasa terlalu aman dengan berpikir bahwa, oke, saya biksu, saya pendeta, saya biksuni, saya melafal Nama Buddha setiap hari, dan saya makan makanan vegan dan saya melafal Sutra setiap hari, saya bermeditasi dengan teknik bernapas, atau melafalkan teknik Buddha, apa pun itu, maka saya akan pergi ke Tanah Buddha. Belum tentu. Tolong, kecuali Anda sudah menjadi Buddha, sangat sulit untuk membebaskan diri Anda dari dunia ini begitu Anda berada di dalamnya, maka jadilah sangat tekun, rajin.

Para biksu dan biksuni, saya mengatakan semua ini dengan segenap cinta dan hormat saya pada cita-cita Anda. Sebelum Anda memulai kehidupan biksu, Anda punya cita-cita – Anda ingin menjadi orang suci, mengikuti Buddha, dan melakukan ini dan itu untuk menolong makhluk lain. Namun sementara itu, beberapa dari Anda mungkin tersesat oleh situasi yang sulit di dunia, atau situasi politik, atau terlalu banyak pengikut yang memuji Anda dan melambungkan Anda ke langit dan Anda gagal dalam beberapa hal. Tetapi Anda selalu dapat kembali ke cita-cita mulia Anda semula dan menjadi biksu yang baik. Ingatlah, masuklah ke dalam, selalu introspeksi diri Anda, kritiklah diri Anda, bukan orang lain. Apalagi saya. Anda akan mendapatkan karma yang sangat buruk jika Anda melakukan itu. Saya tidak takut kepada Anda. Saya tidak butuh pujian atau pemujaan atau penerimaan Anda. Saya tak membutuhkannya. Saya tidak membutuhkan apa pun di dunia ini, saya hanya takut demi Anda.

Kita akan berbicara lagi tentang pergi keluar untuk bersedekah. Jika Anda sudah tahu jalan Anda, dan penduduk desa sudah mengenal Anda dan mereka ingin memberikan persembahan kepada Anda, jaraknya dekat dan Anda kembali ke kuil Anda, maka itu juga boleh.

Mungkin tidak masalah jika Anda suka dengan cara itu, dan jika Anda mampu, dan jika itu tidak merepotkan biksu-biksu lain. Karena jika Anda melakukan itu, dan jika sebagian besar negara atau daerah Anda adalah biksu Mahayana, yang berarti mereka hanya makan makanan vegan, atau maksimal vegetarian, yang berarti mereka makan telur, minum susu, makan keju, dan sebagainya, maka orang lain atau sebagian orang fanatik akan mengagungkan Anda dan menempatkan Anda di atas panggung sehingga Anda tidak akan pernah bisa mundur lagi. Mereka akan membuat Anda menjadi seperti Buddha yang hidup dan menyebarkannya ke seluruh penjuru dunia, dan menindas siapa saja yang tidak percaya bahwa Anda seorang Buddha, meskipun Anda belum menjadi Buddha. Dan Anda tak bisa memberi tahu mereka, tapi perlahan-lahan, Anda mungkin berpikir bahwa itu tak ada salahnya, lalu Anda merasa bangga karena orang-orang memercayai Anda, dan ke mana pun Anda pergi, orang-orang memberikan persembahan dan sebagainya.

Kemudian beberapa umat, beberapa orang fanatik akan meremehkan biksu-biksu lain yang makan dua atau tiga kali sehari dan tinggal di kuil, tetapi mereka juga tidak melakukan hal yang merugikan. Mereka juga melafalkan Nama-nama Buddha setiap hari. Mereka melafalkan Sutra-Sutra. Dan mereka mengurus umatnya. Ketika umatnya sakit, mereka mendatangi mereka. Ketika mereka mengalami kesulitan, mereka mendatangi mereka, dll. Jadi, mereka juga melakukan pekerjaan, dan mereka menjaga kebersihan kuil agar umat bisa datang untuk bermeditasi, retret, dan berlindung saat mereka punya waktu luang atau saat mereka dalam masalah, membutuhkan tempat untuk beristirahat selama beberapa saat, selama beberapa hari. Atau bahkan menjadi contoh agar orang lain akan menjadi biksu dan biksuni dan terus menjaga tradisi suci yang luhur dalam ajaran Buddha. Mereka juga melakukan pekerjaan mereka. Dan ketika orang sakit, mereka datang dan mendoakan mereka, membacakan sutra untuk mereka. Dan ketika mereka meninggal, atau keluarga mereka meninggal, mereka datang dan mendoakan mereka.

Mereka juga melakukan sesuatu, dan bahkan jika mereka melakukan pekerjaan seperti itu dan mereka hanya mendapat tiga kali makan sehari, atau dua kali makan sehari dengan sedikit jubah biksu di tubuh mereka, maka mereka tak melakukan hal yang buruk, karena manusia selalu butuh seseorang untuk bersandar, untuk menceritakan masalah-masalah mereka dan untuk membantu mereka mendoakan diri mereka sebelum mereka meninggal atau saat mereka sakit atau saat keluarga dan orang-orang yang mereka cintai meninggal. Mereka butuh semua penghiburan itu. Dan mereka juga perlu diingatkan bahwa mereka harus berbuat baik – menjadi vegan, berbuat baik dan membantu orang lain. Para biksu akan mengingatkan mereka untuk melakukan hal itu. Jadi, mereka bukan makan hanya karena perut kosong. Mereka juga melakukan sesuatu untuk membantu masyarakat, secara psikologis, mental dan fisik. Jadi bukan berarti mereka lebih buruk dari Anda atau apa pun, tetapi beberapa orang yang tidak paham secara mendalam seperti itu, berpikir bahwa para biksu yang makan dua atau tiga kali sehari dan menjadi sedikit gemuk, atau tidak berkeliling meminta-minta, maka mereka biksu yang buruk. Tidak seperti itu. Tidak, tidak, tidak. Makan atau tidak makan tidak menentukan Kebuddhaan Anda.

Dan yang terburuk adalah jika orang-orang memuji Anda setinggi langit padahal Anda tidak layak untuk itu, maka pahala Anda akan habis, habis, habis. Dan Anda akan segera meninggalkan kebiksuan, terpesona oleh seorang wanita atau pria, atau menjadi sangat sakit, atau hal apa pun yang bisa terjadi pada Anda. Jika Anda adalah kerabat maya, maka anda mungkin tidak perlu khawatir tentang hal itu, karena Anda tidak melakukannya untuk Buddha atau untuk orang-orang. Anda melakukannya untuk menghancurkan ajaran Buddha. Itu juga terjadi, karena Mara berkata kepada Buddha, dan membuat Buddha menangis, bahwa di Zaman Akhir Dharma, seperti zaman kita sekarang, dia akan datang dan bahkan buang air besar ke dalam mangkuk Buddha dan menghancurkan ajaran Buddha dengan mengirim anak-anaknya untuk menjadi biksu dan berkhotbah menentang Buddha, menentang ajaran Buddha yang sejati.

Jadi, itu bisa saja terjadi. Poin utamanya adalah janganlah Anda menjadi penyebab perpecahan antara biksu dan biksu, antara biksuni dan biksuni, seolah-olah Anda lebih baik dari mereka. Itu akan memberi Anda karma yang sangat buruk.

Pada masa Buddha, sulit untuk memiliki kuil dan tinggal di satu tempat untuk mendapat persembahan. Tapi sekarang ini, sangat mudah. Anda punya internet, Anda bahkan dapat berkhotbah secara daring. Dan tinggal di kuil lebih aman bagi Anda. Anda harus menjaga tubuh Anda karena itu adalah kuil Buddha. Karena Sifat Buddha ada di dalam diri Anda. Tuhan berdiam di dalam diri Anda – menurut agama Kristen. Tuhan, Sifat Buddha – hal yang sama. Jika Anda tercerahkan dengan baik, Anda akan memahaminya dengan jelas, seolah-olah Anda melihat Matahari di depan Anda.

Jika Anda belum tercerahkan, maka Anda masih berpikir bahwa agama Buddha lebih baik dari agama Kristen. Dan beberapa orang masih memfitnah Kristus dan memfitnah Buddha, karena mereka tidak berada di dalam agama Mereka. Tapi itu karena mereka tidak tahu. Tapi Anda adalah biksu, biksuni, dan pendeta; setidaknya Anda harus memiliki pencerahan, mungkin pencerahan yang rendah. Tapi itu adalah modal Anda. Anda harus terus berinvestasi padanya, dengan waktu Anda, ketulusan Anda, pengabdian murni Anda. Maka Anda akan menjadi semakin tercerahkan setiap saat. Pujilah Buddha yang menolong Anda. Pujilah Tuhan yang menopang Anda, mendukung Anda dan membantu Anda.

Bahkan para biksu pun memiliki takdirnya sendiri, seperti apa yang harus mereka lakukan. Jadi itulah mengapa beberapa biksu tidak bisa menjadi biksu sungguhan, atau mereka akan berhenti setelah beberapa saat, karena itu bukan takdir mereka, meskipun mereka benar-benar ingin menjadi biksu. Di Thailand, mereka punya biksu-biksu sementara. Itu juga sangat cocok, sangat bagus untuk itu. Beberapa orang ingin menjadi biksu selama satu minggu demi pahala untuk beberapa anggota keluarga mereka, atau beberapa orang menjadi biksu selama satu bulan, atau dua bulan, tiga bulan, atau setahun, dan seterusnya. Maka Anda tidak harus menjadi biksu seumur hidup Anda. Banyak orang melakukan itu di Thailand, banyak dari mereka melakukan itu. Dan sekarang, jika Anda memilih jalan untuk menerima sedekah sambil berjalan, itu adalah jenis biksu yang berbeda – “Hinayana,” mereka menyebutnya, atau mereka menyebutnya gaya biksu “Buddha awal”.

Namun seperti yang saya katakan sebelumnya, saya tidak ingin menyinggung perasaan siapa pun. Saya hanya mengatakan apa yang saya ketahui. Apa yang saya ketahui mungkin tak sama dengan apa yang Anda pikir Anda ketahui, atau apa yang Anda anggap benar. Tapi saya hanya mengatakan kebenaran, tidak lebih. Itu terserah pada Anda. Saya juga sering memberikan persembahan kepada para biksu. Saya tidak membeda-bedakan antara biksu, pendeta pemakan daging insan-hewan, pendeta atau biksu yang tidak makan daging. Tetapi untuk Anda, Anda sendiri, jika Anda pergi meminta sedekah, Anda harus... Jika Anda tinggal di dekat kota atau di dekat desa Anda, maka orang-orang sudah tahu jam berapa Anda keluar, jam berapa Anda pergi dengan mangkuk sedekah. Kemudian mereka akan berbaris di jalan dan memberi untuk Anda. Setiap orang memberi dengan cara berbeda. Lalu Anda pulang dan mungkin makan bersama atau hanya makan apa saja yang ada di mangkuk Anda, tergantung. Mungkin itu tergantung pada tradisi, tapi kebanyakan makan apa pun yang diberikan di mangkuk Anda, itu saja. Sekarang, jika Anda sudah mengenal orang-orang dengan baik, Anda bisa bilang ke mereka, “Tolong berikan hanya makanan vegan.” Karena sebagai seorang biksu, Anda memiliki welas asih. Itulah mengapa Anda ingin menjadi seorang biksu.

Photo Caption: Kebersamaan Membuat Hidup Menjadi Sangat Indah

Unduh Foto   

Tonton Lebih Banyak
Semua bagian  (14/20)
1
2024-11-24
7461 Tampilan
2
2024-11-25
3890 Tampilan
3
2024-11-26
3729 Tampilan
4
2024-11-27
3440 Tampilan
5
2024-11-28
3249 Tampilan
6
2024-11-29
3061 Tampilan
7
2024-11-30
3139 Tampilan
8
2024-12-01
3174 Tampilan
9
2024-12-02
3276 Tampilan
10
2024-12-03
2763 Tampilan
11
2024-12-04
2604 Tampilan
12
2024-12-05
2545 Tampilan
13
2024-12-06
2587 Tampilan
14
2024-12-07
2461 Tampilan
15
2024-12-08
2428 Tampilan
16
2024-12-09
2398 Tampilan
17
2024-12-10
2204 Tampilan
18
2024-12-11
2413 Tampilan
19
2024-12-12
2185 Tampilan
20
2024-12-13
2215 Tampilan
Bagikan
Bagikan ke
Lampirkan
Mulai pada
Unduh
Mobile
Mobile
iPhone
Android
Tonton di peramban seluler
GO
GO
Prompt
OK
Aplikasi
Pindai kode QR, atau pilih sistem telepon yang tepat untuk mengunduh
iPhone
Android