Pencarian
Bahasa Indonesia
  • English
  • 正體中文
  • 简体中文
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Magyar
  • 日本語
  • 한국어
  • Монгол хэл
  • Âu Lạc
  • български
  • Bahasa Melayu
  • فارسی
  • Português
  • Română
  • Bahasa Indonesia
  • ไทย
  • العربية
  • Čeština
  • ਪੰਜਾਬੀ
  • Русский
  • తెలుగు లిపి
  • हिन्दी
  • Polski
  • Italiano
  • Wikang Tagalog
  • Українська Мова
  • Lainnya
  • English
  • 正體中文
  • 简体中文
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Magyar
  • 日本語
  • 한국어
  • Монгол хэл
  • Âu Lạc
  • български
  • Bahasa Melayu
  • فارسی
  • Português
  • Română
  • Bahasa Indonesia
  • ไทย
  • العربية
  • Čeština
  • ਪੰਜਾਬੀ
  • Русский
  • తెలుగు లిపి
  • हिन्दी
  • Polski
  • Italiano
  • Wikang Tagalog
  • Українська Мова
  • Lainnya
Judul
Naskah
Berikutnya
 

Karya Berani Maha Guru Ching Hai untuk Dunia, Bagian 6 dari 12

Details
Unduh Docx
Baca Lebih Lajut

Sungguh perilaku yang tak pantas, membunuh hanya untuk sebidang tanah. Itu tidak benar.(Tidak, Guru.) Tanah, menurut saya, adalah untuk tempat tinggal orang. Benar 'kan? (Ya.) (Itu benar.) Agar kehidupan mereka stabil dan untuk menanam pohon, menanam buah-buahan, dan sayuran untuk dinikmati orang. Untuk dinikmati dunia, untuk mendapatkan nutrisi. (Ya, Guru.) Jadi, tidak masalah siapa yang tinggal di sana.

Sungguh perilaku yang tak pantas, membunuh hanya untuk sebidang tanah. Itu tidak benar.(Tidak, Guru.) Tanah, menurut saya, adalah untuk tempat tinggal orang. Benar 'kan? (Ya.) (Itu benar.) Agar kehidupan mereka stabil dan untuk menanam pohon, menanam buah-buahan, dan sayuran untuk dinikmati orang. Untuk dinikmati dunia, untuk mendapatkan nutrisi. (Ya, Guru.) Jadi, tidak masalah siapa yang tinggal di sana. Selama mereka melakukan itu. (Ya, Guru.)

Bahkan jika tanah itu milik negara lain sebelumnya, tapi itu sudah lama sekali dan telah ditetapkan bahwa tanah ini sekarang milik negara lain. Jadi, tidak boleh ditarik kembali, seperti kontrak yang saya tanda tangani, saya tidak menariknya kembali. Anda mengerti yang saya katakan? (Ya, Guru.) Dan itu sudah ditetapkan sejak lama sekali. Mengapa menyerbu lagi? Mengapa mengambilnya kembali dan menyebabkan pertumpahan darah, derita, kesedihan, dan rasa sakit bagi orang-orang yang tak bersalah. (Ya.) Anda harus melihat, bahkan orang-orang yang hidup di negeri ini sekarang, mereka tidak ada hubungannya dengan kontrak itu. Benar ‘kan? (Benar. Ya, Guru.) Berbicara tentang itu, seperti Krimea juga. Anda tahu setengah-pulau atau pulau itu, sudah menjadi milik Ukraina sejak lama sekali. Dan Nagorno-Karabakh telah dihuni oleh orang-orang Armenia sejak lama. Anda mengerti? (Ya, Guru.)

Mereka menjalani kehidupan damai. Mereka membayar pajak. Apa masalahnya? Selama orang tidak menimbulkan beban keuangan untuk Anda. Mereka tak berperang dengan Anda. Mereka tidak membuat masalah bagi negara atau warga negara Anda . Mereka menjalani hidup mereka. Setidaknya Anda tidak perlu mengurus mereka. Itu seharusnya sudah bagus. Ya 'kan? (Ya, Guru.) Ya Tuhan. Saya tidak melihat ada masalah. Ya ‘kan? (Tidak, Guru.) Saya tanya Anda, para pemimpin di dunia, apa Anda lihat ada masalah di situ? Jawablah sendiri, jiwa Anda, hati Anda, jawablah sendiri. Saya tidak ingin memberi jawaban untuk Anda, karena Anda tahu jawabannya.

Apa saja yang ada di dunia ini hanya sementara. Bahkan tanah pun bisa direnggut oleh gempa bumi, tsunami, tanah longsor, bencana apa pun. Kenapa, kenapa mengkhawatirkan sebidang tanah dan menyebabkan begitu banyak duka, penderitaan, dan kesedihan. Tidak peduli alasannya, Anda tidak boleh bunuh anak-anak Tuhan dan merayakannya sebagai kemenangan.

Anda membuat wanita jadi janda. Membuat pria menjadi pincang. Membuat anak menjadi yatim piatu. Membuat orangtua berduka atas anak-anak yang mereka cintai. Mengapa, mengapa, mengapa? Para pemimpin dunia, jawablah sendiri. Jawablah kepada Tuhan! Jika terjadi sesuatu dalam hidup Anda, Anda tahu sebabnya. Jika sesuatu yang buruk terjadi pada hidup Anda karena Anda tidak jujur, karena Anda membuat orang lain berduka, jangan salahkan Tuhan. Salahkan diri Anda sendiri. Saya mengatakan yang sebenarnya. Seperti itu. Saya harap, saya berdoa, saya harap Surga menyelamatkan Anda dari konsekuensi buruk apa pun.

Anda membunuh anak-anak Tuhan hanya untuk sebidang tanah yang bukan milik Anda lagi. Jadi,bagaimana Anda mengharapkan imbalan baik atau peristiwa baik sebagai balasannya? Surga sedang mengawasi. Surga tahu segalanya. Dan tak ada orang yang membunuh anak-anak Tuhan dengan cara itu, hanya demi properti, hanya karena mereka memiliki otot, mereka memiliki kekuatan, maka mereka menindas warga yang lebih lemah dari negara lain atau negaranya sendiri. Ini seperti intimidasi yang terjadi di mana saja dalam skala terkecil, atau skala yang lebih besar. Tidak ada orang yang membunuh anak-anak Tuhan seperti ini, akan lolos begitu saja. Surga sedang mengawasi.

Maafkan saya, teman-teman. Saya hanya bergolak di dalam setiap kali saya memikirkan penderitaan orang lain dan hewan. Saya tak tahan. Masih terlalu banyak emosi manusia dalam diri saya. Dan Anda pikir saya tangguh. Saya tidak setangguh itu. Oke? Saya tidak setangguh itu. Terkadang saya terlalu lembut. Baiklah. Apakah pertanyaan Anda terjawab? (Ya, Guru. Terima kasih.) Sampai di mana saya tadi? Saya bisa melanjutkan tentang itu selamanya. 

Tapi, intinya adalah Anda tidak membunuh orang hanya demi kepemilikan fisik. Tidak peduli seberapa besar, tidak peduli berapa harganya. Oke? Tak boleh mengorbankan darah.(Ya) Sebagai pria terhormat, sebagai pemimpin negara mana pun, Anda seharusnya tidak pernah, mengobarkan perang demi properti. Karena, maaf saja bila saya katakan bahwa itu seperti perampokan. Ya. (Ya, Guru.)  Jika kakek atau ayah saya sudah berikan sebagian dari properti kami atau rumah saya kepada orang lain, dan saya sendiri tidak punya masalah. Saya bukan tunawisma. Saya punya rumah lain, lebih besar, bahkan lebih baik, saya tidak akan menggunakan senjata atau pisau atau kekuatan untuk mengambil kembali rumah itu karena dulu itu adalah rumah ayah saya atau rumah kakek buyut saya. Apakah Anda mengerti? (Ya, Guru.)  Apakah itu logika yang benar? (Ya, Guru.)  Apakah Anda akan melakukan itu? (Tidak, Guru.) Anda bahkan tidak membutuhkan. Benar? (Benar.) Jika Anda membutuhkan, Anda mungkin tunawisma, maka Anda akan datang dan berkata dengan baik, "Tolong, saya butuh rumah itu, oke? (Ya.) Atau setidaknya setengahnya, atau kita berbagi. Tapi, tidak menggunakan senjata, pisau, kekuatan, dan bom untuk membunuh orang yang tak bersalah, hanya untuk mengambil kembali rumah itu. Sama juga dengan tanah, di mana pun, mengerti? (Ya, Guru.) Apa yang sudah diberikan…

Saya tidak pernah mau membicarakan hal ini karena orang akan mengkritik saya. Saya tidak tertarik pada politik, saya tertarik pada hal kemanusiaan, hal perikemanusiaan, mengerti? (Ya, Guru.) Perlakuan yang layak antar orang, antar manusia. Sebagai manusia kepada manusia. Anda paham yang saya katakan? (Ya, Guru.) Dan saya takut kepada Tuhan. Saya mencintai umat manusia. Semua hal ini terlalu banyak mengganggu saya, saya harus mengatakannya hari ini, oke, sambil lalu, saya tak peduli kenapa. Saya harus mengatakannya sekali, oke? (Ya, Guru.)

Jika rumah itu sudah diberikan kepada seseorang oleh kakek buyut saya untuk alasan apa pun, apa pun itu, itu diberikan, ya kan? (Ya, Guru.) Selesai. (Ya.) Dan sudah ditetapkan. Saya harus menghormati keinginan ayah saya atau kakek buyut saya atau kakek saya, siapa pun yang telah memberikan rumah itu, properti klan kami kepada orang itu. Saya harus hormati tanda tangannya, keinginannya. Mengerti? (Ya, Guru.)

Apa pun yang terjadi, itu sudah menjadi milik orang itu. (Ya.) Dan kemudian, jika anak-anak mereka, generasi mereka selanjutnya mewarisi rumah itu, akankah saya pergi menggunakan senjata dan pisau, menyerang dan membunuh mereka untuk merebut kembali rumah itu? (Tidak.) Apakah menurut Anda itu adil dan baik? (Tidak, Guru.) Tidak, tentu saja tidak, ya kan? (Ya.) Setiap pria terhormat, siapa pun yang tahu apa-apa tentang standar moral tidak akan pernah melakukan itu, apalagi jika Anda beragama, percaya kepada Tuhan atau tidak. Anda tidak harus percaya kepada Tuhan, tetapi Anda harus percaya pada perlakuan adil dan jujur satu sama lain. Bukankah begitu? (Ya, Guru.) Dan jika Anda menyebut diri Anda negara yang beradab, dan bersukacita dalam penderitaan dan kematian dan kesengsaraan dan kepedihan orang-orang, termasuk orang tua, anak-anak, wanita, warga tak berdaya di negara lain, hanya untuk mengambil tanah, tidak peduli apa pun alasannya, jangan mengharapkan rasa hormat dari orang lain dan jangan berharap akan kemurahan hati Surga. Karma tidak selalu datang dengan segera, tapi itu akan datang… kehidupan saat ini atau di neraka.  Harus takut pada ganjaran Anda sendiri, siapa pun di antara Anda, yang menyebabkan penderitaan kepada orang tidak bersalah. Baiklah, pertanyaan selanjutnya sebelum saya lanjutkan selamanya. Saya hanya sangat… Tunggu sebentar, sebentar saja. Oke, pertanyaan berikutnya.

(Ya. Guru, beberapa murid datang untuk bekerja dengan Guru, tapi lalu tidak tinggal atau tidak bisa tinggal untuk alasan apa pun. Apakah ini semacam karma yang mencegah mereka tinggal lebih lama, dan jika demikian, bagaimana ini bisa diatasi atau dihindari?)

Merekalah yang harus memutuskan hal itu. Oke? (Ya.) Anda dapat mengontrol nasib Anda. Sejak zaman kuno, orang sudah mengatakan itu. Dan Anda tahu melalui banyak cerita Buddhis yang sudah saya sampaikan. (Ya.) Anda bisa mengontrol diri sendiri. Anda katakan saja, "Tidak. Ini yang saya inginkan. Saya ingin membantu Guru untuk menyelamatkan banyak orang lain. Saya tidak perlu mendengarkan keinginan saya sendiri." (Ya, Guru.) Saya tidak perlu menerima karma sisa ini. (Ya, Guru.) Jadi, Andalah yang memutuskan untuk tinggal atau pergi. (Ya, Guru.) Sebab kita adalah Tuhan, ada Tuhan di dalam diri kita. Mungkin kita bukan Yang Mahakuasa, oke? Tapi, kita adalah Tuhan yang lebih tinggi, bagian dari Tuhan. Bagian dari Yang Mahakuasa. Sebab itu adalah awal dari segalanya. Tuhan Yang Mahakuasa adalah awal dari semua awal. (Ya, Guru.) Jadi, kita bisa menggunakan kekuatan itu jika kita mau, (Ya.) atau jika kita ingin terus mendengarkan ego kita sendiri, emosi kita sendiri, keinginan rendah kita sendiri, maka itu pilihan kita. Kita memiliki kehendak bebas. Mengerti? (Ya, Guru.) Jika Anda memiliki cita-cita kuat, Anda tidak akan meninggalkan Guru atau pekerjaan mulia Anda seperti ini untuk apa pun. (Ya, Guru.) (Mengerti.) Baiklah. Apakah itu menjawab pertanyaan Anda? (Ya, Guru, terima kasih.) Sama-sama.

(Terakhir kali Guru menyebutkan bahwa hewan punya sistem kerajaan, dengan...) Ya, ya, kerajaan. Ya. (dengan ratu, raja,) Ya. (pangeran, dan putri. ) Ya. (Guru, bagaimana mereka ditunjuk untuk posisi mereka?)

Mereka ditunjuk secara alami. Atau oleh pemilih mereka. (Ya.) Apakah itu yang Anda katakan? Warga mereka. Jika raja meninggal, mereka akan menunjuk yang bijak, yang berbelas kasih, untuk memimpin mereka. Dan kemudian, karenanya, mereka juga akan… atau sang raja juga akan mengangkat penasihat bijaksana, dewan yang bijaksana, pejabat yang bijaksana, untuk membantunya mengatur, memimpin bangsa mereka, ras mereka. Mereka persis seperti manusia. Hanya saja mereka memiliki lebih banyak kekuatan, lebih banyak kekuatan magis.

Mereka kadang bisa mengubah diri mereka menjadi manusia dan berjalan di antara kita sementara waktu. (Wow.) (Wow.) Dan itulah sebabnya terkadang mereka mendapat masalah. (Oh.) Anda mendengar banyak dongeng, cerita dongeng. (Ya, Guru.)  Sebagian adalah benar. (Wow.) Mereka tidak memiliki kekuatan yang langgeng. (Ya, Guru.) Misalnya,mereka tak bisa menopang tubuh manusia mereka selamanya dan hidup seperti manusia. Jika mereka melakukan itu, maka mereka harus melepaskan kekuatan lain yang mereka miliki dan hidup seperti manusia. (Oh.) Dan mereka tahu itu adalah hal yang menyedihkan. Tapi, terkadang mereka… spesies atau ras yang berbeda ini, mereka jatuh cinta dengan manusia dan kemudian mereka melakukan itu. (Wow.) Lalu mereka tinggal selamanya sebagai manusia, oke? (Wow.) Jangan tanya apa jadinya mereka nanti, itu tergantung pada apa yang mereka lakukan dalam hidup mereka, apakah mereka akan terus menjadi manusia atau tidak. Atau mereka kembali ke jenis mereka sendiri, tapi itu tidak mudah. Sekali Anda menjadi manusia, Anda terjerat di dalamnya, lalu Anda akan ditundukkan, tunduk pada sistem fisik semacam ini, (Oh.) seperti manusia, dan kemudian Anda memiliki karma, lalu Anda memiliki… ganjaran, lalu Anda harus bereinkarnasi, (Ya, Guru.) dan sangat sulit untuk mengingat siapa Anda sesudahnya. Anda harus menghapus semua itu untuk menjadi manusia. Oke? Nah, karena kekuatan mereka, sebagian besar kekuatan, mereka tidak bisa selalu pertahankan tubuh manusia.Jadi,jika mereka tertangkap atau terjerat dalam masalah, mereka tidak bisa melarikan diri. Mereka akan kembali ke bentuk asli mereka sendiri, dan mereka mati atau terbunuh. (Oh.) Anda paham perkataan saya? (Ya, Guru.) Jika tiba-tiba Anda melihat harimau di ruang tamu Anda dan itu seperti seorang wanita cantik sebelumnya, tidakkah Anda akan takut? Atau orang lain di rumah Anda akan membunuhnya. (Ya.) Anda paham yang saya katakan? (Benar.) Apa itu menjawab pertanyaan Anda? (Ya, Guru.) (Terima kasih, Guru.)

Tonton Lebih Banyak
Semua bagian  (6/12)
1
2021-01-08
10509 Tampilan
2
2021-01-09
6210 Tampilan
3
2021-01-10
6161 Tampilan
4
2021-01-11
6335 Tampilan
5
2021-01-12
5582 Tampilan
6
2021-01-13
6253 Tampilan
7
2021-01-14
6430 Tampilan
8
2021-01-15
12356 Tampilan
9
2021-01-16
5989 Tampilan
10
2021-01-17
6223 Tampilan
11
2021-01-18
5919 Tampilan
12
2021-01-19
5302 Tampilan
Bagikan
Bagikan ke
Lampirkan
Mulai pada
Unduh
Mobile
Mobile
iPhone
Android
Tonton di peramban seluler
GO
GO
Prompt
OK
Aplikasi
Pindai kode QR, atau pilih sistem telepon yang tepat untuk mengunduh
iPhone
Android